Rabu, 04 Maret 2009
Prosa
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
A. Jenis-jenis Prosa
1. Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
2. Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
3. Novel
Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh.
Perbedaan Cerpen dan Novel
No Cerpen Novel
1.
2.
3.
4.
5. Hanya ada satu alur/kejadian
Perwatakan tokoh diceritakan secara singkat
Terjadi konflik yang tidak mengubah nasib tokoh
Jumlah halaman 3-10 halaman
Hanya ada satu konflik Lebih dari satu alur/kejadian
Perwatakan tokoh diceritakan secara mendalam
Terjadi konflik tetapi mengubah nasib tokoh
Lebih panjang daripada cerpen
Lebih dari satu konflik
4. Biografi
Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
5. Esai
Esai merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
6. Kritik
Kritik merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
7. Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.
B. Struktur Novel/Cerpen
Struktur Intrinsik
1. Tema
Tema merupakan pokok pikiran pengarang yang menjadi ide dasar sebuah cerita.
2. Alur (Plot)
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab-akibat. Secara umum alur dibagi menjadi:
a. pengenalan situasi cerita (exposition)
b. pengungkapan peristiwa (complication)
c. menuju pada adanya konflik (rising action)
d. puncak konflik (turning point)
e. penyelesaian (ending)
Konflik merupakan inti dari sebuah alur. Macam-macam konflik:
a. konflik batin: pertentangan manusia dengan dirinya sendiri
b. pertentangan manusia dengan sesamanya
c. pertentangan manusia dengan lingkungannya, baik itu lingkungan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
d. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya.
3. Latar (Setting)
Latar merupakan keterangan tentang tempat, waktu, dan situasi cerita.
4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Teknik penggambaran karakter:
a. Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
b. Teknik dramatik: karakter tokoh dikemukakan melalui penggambaran fisik dan perilaku tokoh; penggambaran lingkungan kehidupan tokoh; penggambaran tata kebahasaan tokoh; pengungakapan jalan pikiran tokoh; dan penggambaran oleh tokoh lain.
5. Point of view atau Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terbagi atas dua sebagai berikut.
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
b. Hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang.
7. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa yang berfungsi menciptakan suatu nada atau suasana persuasive serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.
Struktur Ekstrinsik
Struktur ekstrinsik antara lain riwayat hidup pengarang dan kehidupan masyarakat tempat karya sastra diciptakan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sastra antara lain:
a. nilai moral: pesan moral dari perilaku tokoh
b. nilai estetika: aspek keindahan yang melekat pada karya sastra
c. nilai sosial budaya: mencerminkan aspek sosial budaya suatu daerah
C. Sastra Terjemahan
Karya sastra terjemahan tidak bias lepas dari pengaruh sosial budaya tempat karya itu diciptakan. Karya terjemahan member keberagaman informasi perihal masyarakat, bangsa, dan Negara asal karya tersebut.
D. Sinopsis Cerpen/Novel
Synopsis/ikhtisar digunakan untuk menyingkat isi cerpen, novel atau drama. Tujuannya untuk mengenalkan gambaran umum isi karya sastra tersebut kepada pembaca.
E. Resensi Novel
Resensi merupakan suatu bentuk tulisan yang berisi tinjauan terhadap kualitas suatu novel atau karya lainnya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun resensi novel diuraikan sebagai berikut.
1. Membaca novel yang akan diresensi secara cermat.
2. Menceritakan identitas novel secara lengkap.
3. Memberikan penilaian secara objektif dan kritis.
4. Memperhatikan unsur-unsur yang harus dinilai yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Selasa, 27 Mei 2008
Kiat Menulis Feature
KIAT-KIAT MENULIS FEATURE
Ada beberapa kiat yang dapat digunakan untuk menulis feature (Wibowo, 2003: 160).
Bukalah mata ke arah hal-hal yang menarik di sekitar kita (sebab, orang selalu tertarik kepada orang). Atau, demi faktual, pilihlah news peg (“meminjam” berita surat kabar, lalu dijadikan topik features).
Tentukanlah angle (sudut/segi cerita) dari pelbagai kemungkinan (bisa dari aktivitas para tokohnya, situasi peristiwanya, atau benang merah yang menjalin aktivitas dan situasi tersebut).
Caranya: (1) gunakanlah imajiansi dan kekuatan pengamatan (2) perhatikan orang yang memiliki pandangan yang berbeda, unik, atau lain daripada yang lain;
Pikat pembaca dengan kata-kata pertama
Menarik pembaca untuk terus membacanya. Caranya, pegang terus fokus cerita. Buatlah pembaca terus bertanya dalam hati, “ada apa?”, “lalu?”, “tapi, kok, bisa begitu?”, “terus?”, “terus?”, “terus ?”
Ada topik features yang sebenarnya tidak terlalu menarik bagi pembacanya. Namun, gara-gara judulnya menarik, pada akhirnya features itu dinikmati pembaca.
Pakailah kutipan dan anekdot. Sebab menggunkan kutipan dan anekdot ibarat menaburi pembaca dengan butiran mutiara selama ia membaca.
Hindari kalimat-kalimat dan alinea-alinea panjang. Jangan lupa pula menggunakan penegasan dalam kalimat.
Gunakan kalimat aktif (agar, suasana menjadi dinamis).
Galilah diksi, majas (analogi dan metafora), hindarilah jargon dan slang, karena slang sifatnya musiman dan maknanya hanya dimengerti oleh anggota kelompok tertentu.
Jangan memasukkan semua hal yang Anda ketahui yang kesannya nanti akan malah menggurui.
Menulislah dengan bebas. Jangan berpikiran Anda sedang diawasi seperti ketika sedang menulis skripsi
Tulislah beberapa intro (lead). Pilihlah yang paling pas.
Ceritakanlah kepada teman, sehingga benyak masukan ide yang mendukung penulisan feature.
Syarat Menulis Feature
ERSYARATAN POKOK MENULIS FEATURE
Menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa sangatlah penting mengingat fungsinya sebagai alat komunikasi. Oleh sebab itu, penguasaan bahasa mestilah menganut asas efektif (kemampuan untuk memilik sasaran yang tepat) dan efisien (kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar).
Memiliki pengetahuan yang luas tentang jiwa manusia. Karena features selalu bersinggungan dengan soalan kehidupan manusia, sebaiknya si penulis belajar mengenal jiwa manusia dari segala aspeknya.
Memiliki pengetahuan umum yang luas. Ini adalah syarat mutlak bagi seorang penulis features. Dalam menulis features kita harus terus-menerus mengasah kemampuan sebagai generalis. Dengan berpengetahuan umum luas, dengan amat mudah kita dapat mengembangkan bahan features yang kita peroleh.
Memiliki pandangan yang dewasa terhadap etika dan budaya masyarakat sendiri
Memiliki ketajaman pikiran untuk melihat soalan kemasyarakatan. Seorang penulis features yang dianggap baik adalah bila ia bisa membaca dan menganalisis gejala kemasyarakatan yang sedang marak.